Sekilas Tentang Keramat Empang Bogor
KRAMAT EMPANG BOGOR JAWA BARAT
Al HABIB ABDULLOH BIN MUKHSIN AL ATTHOS
Setiap tahunnya, di Kota Bogor tepatnya di kawasan empang Bogor selalu dibanjiri ribuan penziarah yang datang dari berbagai pelosok tanah air, bahkan mancanegara.
Empang menjadi terkenal karena di lokasi itu terdapat maqam Waliyulloh Al-'Alamah Al-Arif Billah AlHabib Abdulloh bin Mukhsin Al-Athos. Tepatnya berada di komplek Masjid Keramat An-Nur yang lokasinya tepat di Jalan Lolongok.
Di Kompleks Masjid An Nur itu, terdapat pula maqam dari anak anak beliau (Al Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athas) yaitu
Al Habib Mukhsin Bin Abdullah Al Athas, Al Habib Zen Bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Husen Bin Abdullah Al Athas,
Al Habib Abu Bakar Bin Abdullah Al Athas,
Sarifah Nur Binti Abdullah Al Athas,
dan makam murid kesayangannya yaitu Al Habib Habib Alwi Bin Muhammad Bin Tohir, dan Maqom seorang ulama besar wafat 26 maret 2007 al walid Habib Abdurrohman Bin Ahmad Assegaf (Pimpinan pon-pes Al Busro Citayam Depok) (Allohu yarhamhum).
Para penziarah datang ke Masjid Keramat An-Nur, tidak hanya di bulan puasa, tapi juga setiap bulan Maulid, Rajab, untuk ikut memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang sekaligus digelar haul Al Habib Abdullah Bin Muhsin Al Athas, bahkan tidak sedikit para penziarah yang datang dari Mancanagera antara lain Singapura, Malaysia, dan dari berbagai belahan Negara Timur Tengah.
Perjalanan Hidup Al Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athos.
Dalam manakib beliau diceritakan, Al Habib Abdulloh Bin Mukhsin Bin Muhammad Bin Abdullah Bin Muhammad Bin Mukhsin Bin Husen Bin Syeh Al Kutub Al Anfas Al Habib Umar Bin Abdurrohman Al Athos adalah seorang tokoh rohani yang dikenal luas oleh semua kalangan umum maupun khusus. Beliau adalah “Ahli kasaf” dan ahli Ilmu Agama yang sulit ditandingi keluasan Ilmunya, jumlah amal ibadahnya, kemulyaan maupun budi pekertinya.
Al Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athos lahir pada pada hari Selasa 20 Jumadi Awal 1275 H, di desa hawrat, kampung Huraidhoh Hadramaut, Yaman.
Sejak kecil beliau mendapatkan pendidikan rohani dan perhatian khusus dari Ayahnya. Beliau mempelajari Al Qur’an dimasa kecilnya dari Mu’allim Syeh Umar Bin Faraj Bin Sabah.
Dalam Usia 17 tahun beliau sudah hafal Al Qur’an. Kemudian beliau oleh Ayahnya diserahkan kepada ulama terkemuka di masanya. Beliau dapat menimba berbagai cabang ilmu Islam dan Keimanan.
Diantara guru–guru beliau, salah satunya adalah As-Sayyid Al Habib Al Qutbi Abu Bakar Bin Abdulloh Al Athos, dari Beliau AlHabib Abdullah bin Mukhsin menimba Ilmu–Ilmu rohani dan tasawuf, Beliau mendapatkan do’a khusus dari Al Habib Abu Bakar Al Athos, sehingga dengan kehendak Alloh swt, berkah do’a dari guru – guru nya, beliau berhasil meraih derajat kewalian yang patut.
Diantaranya guru rohani beliau yang patut dibanggakan adalah yang mulya Al Habib Sholih Bin Abdulloh Al Athas penduduk Wadi A’mad.
Habib Abdullah pernah membaca Al Fatihah dihadapan Habib Sholeh dan Habib Sholeh menalqinkan Al Fatihah kepadanya Al A’rif Billahi Al Habib Ahmad Bin Muhammad Al Habsi. ketika melihat Al Habib Abdullah Bin Mukhsin yang waktu itu masih kecil beliu berkata,” sungguh anak kecil ini kelak akan menjadi orang mulya kedudukannya”.
Al Habib Abdullah Bin Mukhsin pernah belajar Kitab risalah karangan Al Habib Ahmad Bin Zen Al Habsi kepada Al Habib Abdullah Bin A’lwi Alaydrus sering menemui Imam Al Abror Al Habib Ahmad Bin Muhammad Al Muhdhor.
Selain itu beliau juga sempat mengunjungi beberapa Waliyullloh yang tingal di hadramaut diantaranya, Al Habib Ahmad Bin Abdullah Al Bari seorang tokoh sunnah dan atsar. Dan Syekh Muhammad Bin Abdullah Basudan. Beliau menetap di kediaman Syekh Muhammad Basudan selama beberapa waktu guna memperdalam Agama.
Pada tahun 1282 Hijriah, Habib Abdulllah Bin Mukhsin menunaikan Ibadah haji yang pertama kalinya.
Selama di tanah suci beliau bertemu dan suka berdialog dengan ulama–ulama Islam terkemuka. Kemudian, seusai menjalankan ibadah haji, beliau pulang ke Negrinya dengan membawa sejumlah keberkahan. Beliau juga mengunjungi Kota Tarim untuk memetik manfaat dari wali–wali Alloh.
Setelah dirasa cukup, maka beliau meninggalkan Kota Tarim dengan membawa sejumlah berkah yang tidak ternilai harganya. Beliau juga mengunjungi beberapa Desa dan beberapa Kota di Hadramaut untuk mengunjungi para Wali dan tokoh–tokoh Agama dan Tasawuf baik dari keluarga Al A’lwi maupun dari keluarga lain.
Pada tahun 1283 H, Beliau melakukan ibadah haji yang kedua. Sepulangnya dari Ibadah haji, beliau berkeliling ke berbagai pelosok dunia untuk mencari karunia Alloh SWT dan sumber penghidupan yang merupakan tugas mulya bagi seorang yang berjiwa mulya. Dengan izin Alloh SWT, perjalananya mengantarkan beliau sampai ke Indonesia. Di Indonesiapun Beliau bertemu dan menimba Ilmu kepada sejumlah Waliyulloh dari keluarga Al Alwi, antara lain Al Habib Ahmad Bin Muhammad Bin Hamzah Al Athos { Pekojan Jakarta }.
Sejak pertemuanya dengan Habib Ahmad beliau mendapatkan Ma’rifat. Dan Habib Abdullah Bin Mukhsin diawal kedatangannya ke Jawa memilih Pekalongan sebagai Kota tempat kediamannya. Guru beliau Habib Ahmad Bin Muhammad Al Athos banyak memberi perhatian kepada beliau sehinga setiap kalinya gurunya menunjungi Kota Pekalongan beliau tidak mau bermalam kecuali di rumah Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athos.
Dalam setiap pertemuan Habib Ahmad selalu memberi pengarahan rohani kepada Habib Abdulloh Bin Mukhsin sehingga hubungan antara kedua Habib itu terjalin amat erat. Dari Habib Ahmad beliau banyak mendapat manfaat rohani yang sulit untuk dibicarakan didalam tulisan yang serba singkat ini.
Dalam perjalan hidupnya Habib Abdullah Bin Mukhsin Al Athos pernah merasakan kezaliman pemerintah belanda yang menjajah Indonesia pada waktu itu. Suatu hari, Beliau dimasukan kedalam penjara, mungkin pengalaman ini telah digariskan Alloh. Sebab, Alloh ingin memberi beliau kedudukan tinggi dan dekat dengannya. Nasib buruk ini pernah juga dialami oleh Nabi Yusuf AS yang sempat mendekam dalam penjara selama beberapa tahun. Namun, setelah keluar dari penjara ia diberi kedudukan tinggi oleh penguasa Mashor yang telah memenjarakannya.
Karomah dan Kekeramatan Habib Abdullah
Selama di penjara ke keramatan Habib Abdulloh Bin Mukhsin semakin tampak sehingga semakin banyak orang yang datang berkunjung ketempat dimana Beliau dipenjarakan. Tentu saja hal itu mengherankan para pembesar penjara dan penjaganya. Sampai mereka pun ikut mendapatkan berkah dan manfaat dari kebesaran Habib Abdulloh dipenjara.
Berkah ketaqwaannya, Setiap permohonan dan hajat yang pengunjung sampaikan kepada Habib Abdulloh Bin Mukhsin selalu dikabulkan Alloh SWT, para penjaga merasa kewalahan menghadapi para pengunjung yang mendatangi beliau. Mereka lalu mengusulkan kepada kepala penjara agar segera membebaskan beliau. Namun, ketika usulan ditawarkan kepada Habib Abdulloh beliau menolak dan lebih suka menungu sampai selesainya masa hukuman.
Pada suatu malam pintu penjara tiba–tiba terbuka dan datanglah kepada beliau kakek beliau Al Habib Umar Bin Abdurrohman Al Athos { Shohiburrotib } seraya berkata, Jika kau ingin keluar dari penjara keluarlah sekarang, tetapi jika engkau mau bersabar maka bersabarlah.
Beliau ternyata memilih untuk bersabar dalam penjara, pada malam itu juga Sayyidina Al Faqih Al Muqodam { Leluhur Bani Alawiyyah } dan Syeh Abdul Qodir Zaelani { Sulthon Auliya Alloh } serta beberapa tokoh wali mendatangi beliau. Pada kesempatan itu Sayyidina Al Faqih Al Muqodam memberikan sebuah kopiah. Ternyata dipagi harinya Kopiah tersebut masih tetap berada di kepala Al Habib Abdulloh Padahal, beliau bertemu dengan Al Faqih Al Muqodam didalam impian.
Para pengujung terus berdatangan kepenjara sehingga berubahlah penjaraan itu menjadi rumah yang selalu dituju, Beliau pun mendapatkan berbagai karomah yang luar biasa mengingatkan kembali hal yang dimiliki para salaf yang besar seperti Syeikh Abubakar As-Sakron { Leluhur keluarga BSa} dan Syekh Umar Muhdhor { Leluhur keluarga Al-Muhdhor }.
Diantara Karomah yang beliau peroleh adalah sebagaimana yang disebutkan Al Habib Muhammad Bin Idrus Al Habsyi [ Surabaya ] bahwa Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athos ketika mendapatkan anugrah dari Alloh SWT, beliau tenggelam penuh dengan kebesaran Alloh, hilang dengan segala hubungan alam dunia dan segala isinya. Al Habib Muhammad Idrus Al Habsyi juga menuturkan, ketika aku mengujunginya Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athos dalam penjara aku lihat penampilannya amat berwibawa dan beliau terlihat dilapisi oleh pancaran Illahi. Sewaktu beliau melihat aku beliau mengucapkan bait –bait syair Habib Abdullah Al Hadad yang awal baitnya adalah sbb “ Wahaii yang mengunjungi Aku di malam yang dingin, ketika tak ada lagi orang yang akan menebarkan berita fitrah, Selanjutnya, kata Habib Muhammad Idrus, kami selagi berpelukan dan menangis, “. Karomah lainnya setiap kali beliau memandang borgol yang membelegu kakinya, maka terlepaslah borgol itu.
Disebutkan juga bahwa ketika pimpinan penjara menyuruh bawahannya untuk mengikat leher Habib Abdulloh Bin Mukhsin maka dengan rante besi maka atas izin Alloh rantai itu terlepas, dan pemimpin penjara beserta keluarga dan kerabatnya mendapat sakit panas, dokter tak mampu mengobati penyakit pemimpin penjara dan keluarganya itu, barulah kemudian pemimpin penjara sadar bahwa penyakitnya dan penyakit keluarganya itu diakibatkan Karena dia telah menyakiti Al Habib Abdulloh yang sedang dipenjara.
Kemudian, kepala penjara pengutus bawahannya untuk mendo’akan, penyakit yang di derita oleh kepala penjara dan keluarganya itu agar sembuh Maka, berkatalah Habib Abdulloh kepada utusan itu Ambillah borgol dan rante ini ikatkan di kaki dan leher pemimpin penjara itu, maka akan sembuhlah dia.
Kemudian dikerjakanlah apa yang dikatakan oleh Habib Abdullah, maka dengan izin Alloh SWT penyakit pimpinan penjara dan keluarganya seketika sembuh. Kejadian ini penyebabkan pimpinan penjara makin yakin akan kekeramatan Habib Abdulloh Mukhsin Al Athos.
Sekeluarnya dari penjara beliau tinggal di Jakarta selama beberapa tahun.
Perjalanan Hijrahnya ke Desa Empang.
Disebutkan, bahwa awal mula kedatangan Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athos ke Indonesia, pada tahun 1800 Masehi, waktu itu beliau diperintahkan oleh Al Habib Al-Imam Abdulloh bin Abu Bakar Alayidrus, untuk menuju Kota Mekkah. Dan sesampainya di Kota Mekkah, beliau melaksanakan sholat dan pada malam harinya beliau mimpi bertemu dengan Rosulloh SAW, entah apa yang dimimpikannya, yang jelas ke esokan harinya beliau berangkat menuju Negeri Indonesia.
Sesampainya di Indonesia, beliau dipertemukan dengan Al Habib Ahmad Bin Hamzah Al Athos yang ada dipakojan Jakarta dan beliau belajar ilmu agama darinya, lalu Habib Ahmad Bin Hamzah Al Athos memerintahkan agar beliau datang berziarah ke Habib HUSEIN BIN ABU BAKAR BIN ABDULLOH ALAYDRYS di luar Batang, dari sana sampailah perjalanan beliau ke Bogor.
Beliau datang ke Empang dengan tidak membawa apa-apa. Pada saat beliau datang ke Empang Bogor, disana disebutkan bahwa Empang yang pada saat itu belum ada penghuninya, namun dengan Ilmu beliau bisa menyala dan menjadi terang benderang.
Diceritakan, ada kekeramatan yang lain, terjadi pula ketika beliau tengah makan dipinggiran empang, kebetulan pada saat itu datang kepada beliau seorang penduduk Bogor dan berkata “ Habib, kalau anda benar-benar seorang Habib Keramat, tunjukanlah kepada saya akan kekeramatannya.
Pada saat itu kebetulan Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athos tengah makan dengan seekor ikan dan ikan itu tinggal separuh lagi. Maka Habib Abdulloh berkata
” Yaa sama Anjul ilaman Tabis,” ( wahai ikan kalau benar-benar cinta kepadaku tunjukanlah) maka atas izin Alloh SWT, seketika itu juga ikan yang tinggal separuh lagi meloncat ke empang. Konon ikan yang tinggal separuh tersebut sampai sekarang masih hidup dilaut.
Masjid Keramat Empang didirikan sekitar tahun 1828 M. pendirian Masjid ini dilakukan bersama para Habaib dan ulama-ulama besar di Indonesia.
Di Sekitar Areal Masjid Keramat terdapat peninggalan rumah kediaman Habib Abdulloh, yang kini rumah itu ditempati oleh Khalifah Masjid, Habib Abdullah Bin Zen Al Athas.
Didalam rumah tersebut terdapat kamar khusus yang tidak bisa sembarang orang memasukinya, karena kamar itu merupakan tempat kholwat dan zikir beliau. Bahkan disana terdapat peninggalan beliau seperti tempat tidur, tongkat , gamis dan sorbannya yang sampai sekarang masih disimpan utuh.
- Kitab-kitab beliau kurang lebih ada 850 kitab, namun yang ada sekarang tinggal 100 kitab, sisanya disimpan di “Jamiatul khoir atau di Rabitoh”. Tanah Abang Jakarta. Salah satu kitab karangan beliau yang terkenal adalah “Faturrabaniah” konon kitab itu hanya beredar dikalangan para ulama besar,
Adapun karangannya yang lain adalah kitab “Ratibul Atthos dan Ratibul Haddad.” Kedua kitab itu merupakan pelajaran rutin yang diajarkan setiap maghrib oleh beliau kepada murid-muridnya dimasa beliau masih hidup, bahkan kepada anak dan cucunya, Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athos menganjurkan supaya tetap dibacanya.
Habib Abdullah Bin Al Athos, adalah seorang Waliyulloh dengan kiprahnya menyebarkan Agama Islam dari satu negeri kenegeri lain.
Di Kampung Empang beliau menikahi seorang wanita keturanan Dalem Sholawat. Dari sanalah beliau mendapatkan wakaf tanah yang cukup luas, sampai sekarang 85 bangunan yang terdapat di kampung Empang didalam sertifikatnya atas nama Al Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athas.
- Semasa hidupnya sampai menjelang akhir hayatnya beliau selalu membaca Sholawat Nabi yang setiap harinya dilakukan secara dawam di baca sebanyak seribu kali, dengan kitab Sholawat yang dikenal yaitu “ -Dala’il Khoirot” artinya kebaikan yang diperintahkan oleh Alloh SWT.
- Menurut Manakib, beliau dipanggil Alloh SWT pada hari Selasa, 29 Zulhijjah 1351 Hijriah diawal waktu Dzuhur, Jenazah beliau dimakamkan keesokan harinya hari Rabu setelah Sholat zuhur. Tak terhitung jumlah orang yang ikut mesholatkan jenazah.
- Beliau dimakamkan di bagian Barat Masjid An nur Empang,sebelum wafat beliau terserang sakit flu ringan.
Tambahan, Haul Al Alamah Al Arif Billah Al Habib Abdulloh Bin Mukhsin Al Athos diselenggarakan setiap tahunnya tanggal, 23 Robiul awal ( Maulud ) Di komplek Mesjid keramat An-Nur Empang Bogor Kota.
Sholluu ‘alannabi.......
اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه اجمعين
Komentar
Posting Komentar