Wiladah Putra Ka'bah
Malam ini adalah malam ke 13 Rajab, dimana ketika memasuki hari ke 13 Rajab, kita teringat dengan kelahiran seorang manusia agung, dimana keutamaan2nya memenuhi Timur dan Barat, walaupun musuh2nya berusaha menutup-nutupi keutamaan2nya.
Ahmad bin Hanbal (Imam Hambali) ketika ditanya tentang keutamaan2 seorang manusia agung tersebut, beliau menjawab...
"Saya katakan tentang seseorang yg keutamaan2nya disembunyikan oleh musuh2nya karena kebencian dan kedengkian, dan juga disembunyikan oleh para pencintanya karena ketakutan dan kecemasan. Dia dituduh dengan berbagai aib, padahal keutamaan2nya memenuhi Timur dan Barat."
Siapakah manusia agung yg dimaksud tersebut?
Salam atas Wiladah Putra Ka'bah, Pintu Gerbang Ilmu Nabi, Imam Ali bin Abi Thalib pada tanggal 13 Rajab.
Diriwayatkan pada saat ibu Imam Ali, Sayyidah Fathimah binti Asad dalam keadaan hamil besar, beliau masih ikut bertawaf di sekitar Ka'bah. Karena keletihan yg dialaminya, lalu Fathimah duduk di depan pintu Ka'bah seraya memohon kepada Tuhan agar memberinya kekuatan.
Tiba2 tembok Ka'bah tersebut bergetar dan terbukalah dindingnya, seketika itu pula Fathimah bin Asad masuk kedalamnya dan terlahirlah di dalam Ka'bah seorang bayi mungil, yaitu Imam Ali.
Lalu setelah Fathimah binti Asad melahirkan, beliau menggendong Imam Ali dan keluar dr dinding Ka'bah yg terbuka tadi, dan setelah itu dinding Ka'bah tertutup kembali (bekas retakan dinding Ka'bah ini sampai saat ini masih ada, dan tidak bisa dihilangkan bekasnya sama sekali).
Dan yg pertama kali ditatap oleh Imam Ali adalah wajah Rasulullah saw ketika Rasulullah saw menggendong bayi Imam Ali. Dari semenjak bayi, Imam Ali diasuh oleh Rasulullah saww setelah meminta izin kepada paman beliau saw Abu Thalib ra, yg merupakan ayah Imam Ali.
Keagungan akhlak Imam Ali sama dengan guru besarnya Nabi Muhammad saw, karena Imam Ali diasuh dr bayi oleh Nabi saw.
Ketika bayi mungil Imam Ali haus, Nabi saw memasukkan ibu jarinya yg suci itu ke mulut Imam Ali dan Imam Ali menikmatinya.
Begitu juga Nabi saw selalu menemani Imam Ali kecil tidur bersama Nabi dan mendekapnya, hingga keringat Nabi yg harum selalu menempel di badan Imam Ali kecil.
Imam Ali kecil selalu menemani Nabi saw kemanapun Nabi saw pergi hingga diangkatnya Nabi saw sebagai Rasulullah saw. Ketika dakwah Rasulullah saw mendapatkan gangguan dr anak2 Kafir Quraisy, Imam Ali kecil lah yg menghadapi mereka dan berkelahi dengan mereka.
Maka tidak berlebihan apabila disebutkan bahwa Rasulullah saw adalah anak "kandung" wahyu dan Imam Ali adalah anak "tiri" wahyu, karena pada saat Nabi saw menerima wahyu, sering sekali Imam Ali as berada disisi Rasulullah saw.
Masalah keberaniannya, tidak ada sahabat yg menandingi keberanian Imam Ali, sebagaimana yg disabdakan oleh Rasulullah saw, "Tiada Pemuda Sehebat Ali."
Imam Ali as adalah pahlawan Badar, karena separuh dr jumlah musuh yg mati, tewas diujung pedang Imam Ali.
Imam Ali adalah pahlawan Uhud, ketika banyak sahabat meninggalkan Nabi saw sendirian akibat pasukan muslimin mengalami pukulan balik dr musuh, maka Imam Ali mendatangi Rasulullah saww yg telah dikepung dan diserang oleh musuh untuk menyelamatkan diri Nabi yg telah mengalami luka di wajah Nabi, dan mengahalau serangan musuh tersebut.
Imam Ali adalah pahlawan Khandak ketika berani menghadapi tantangan pemuka Arab yg sangat ditakuti Amr bin Abdi Wud, ketika sahabat yg lain tiada satu pun yg berani menerima tantangan Amr, dan Imam Ali berhasil membunuh Amr dengan satu tebasan pedang hingga Amr terbelah menjadi dua.
Imam Ali as adalah pahlawan Khaibar ketika berhasil mendobrak benteng Khaibar yg sangat kuat milik pasukan Yahudi ketika semua sahabat tidak mampu mendobraknya, hingga pasukan muslimin berhasil masuk melewati benteng tersebut dan mengalahkan musuh.
Masalah keilmuan, tidak ada sahabat yg menandingi kepandaian Imam Ali, sebagaimana yg disabdakan oleh Rasulullah saw, "Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah Pintu Gerbang Ilmu."
Masalah keshalehan, tidak ada sahabat yg menandingi keshalehan Imam Ali, sebagaimana yg disabdakan oleh Rasulullah saw, "Jika kalian ingin tau ilmunya Adam, keshalehan Nuh, kesetiaan Ibrahim, keterpesonaan Musa, pelayanan dan kepantangan Isa, maka lihatlah kecermelangan wajah Ali."
Komentar
Posting Komentar