SEJARAH MASJID 'AT-THOHIRIYAH' EMPANG BOGOR

"SEJARAH MASJID 'AT-THOHIRIYAH' EMPANG BOGOR"

Memasuki Kampung Empang, Kota Bogor, kita akan mendapati sebuah alun-alun di lapangan terbuka yang cukup luas. Di sisi Timur alun-alun terdapat sebuah masjid yang sangat bersejarah bagi perkembangan Islam di kota hujan itu, Masjid At-Thohiriyah, namanya.

Berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 750 meter persegi, masjid ini lebih di kenal sebutan Masjid AGUNG EMPANG. Masjid ini memiliki sejarah panjang karena dibangun pada 1817 (2 abad yang lalu). Masjid berbentuk joglo (panggung) ini merupakan masjid tertua di kota Bogor dan kabupaten Bogor. Saat itu, Empang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Bogor dan tempat kediaman bupati Bogor. Kedudukan bupati Bogor sebagai pimpinan pemerintahan dan pimpinan urusan agama Islam di Kota Bogor, yang salah satunya adalah Dalem Suryawinata (RH Muhammad Siradz) disamping sebagai bupati, ia dikenal juga sebagai pimpinan umat Islam di Bogor.

Masjid Agung Empang dibangun oleh RH Muhammad Thohir cucu Dalem Cikundul Cianjur (R Arya Wiratanudatar II) yang telah mewakafkan tanah untuk dibangun sebuah masjid pada 1817.

Pembangunan dilanjutkan oleh putranya, Dalem Wiranata (Dalem Sepuh). Kemudian, dilanjutkan oleh cucunya, Dalem Sholawat (Raden Sholawat).

Pada 1927, terjadi musibah kebakaran. Rumah-rumah penduduk disekitar masjid terbakar, tapi masjid tetap utuh karena terhindar dari musibah ini. Sebagian rumah yang terbakar yang luasnya 750 meter persegi dan sudah rata dengan tanah, kemudian dibeli oleh Sayid Alwi bin Ismail Alaydrus. Dia kemudian mewakafkan tanahnya untuk masjid. Sedangkan di sebelah utara masjid terdapat rumah dan tanah milik Habib Abdillah bin Muhammad Assegaf. Sebelum meninggal, dia mewakafkan rumah dan tanahnya untuk masjid seluas 900 meter persegi.

Pada 1935, saat kepengurusan masjid dipegang oleh Raden Abdulqadir dengan bantuan Habib Alwi bin Muhammad Alhaddad, masjid di bangun sehingga berdinding tembok permanen.

Ciri khas masjid ini sebagaimana masjid-masjid tua di tanah air adalah adanya empat tiang penopang kubah yang menyimbolkan empat sahabat Rasulullah (Abubakar, Umar, Usman dan Ali) dan empat arah mata angin. Empat tiang ini berasal dari bangunan asli. Begitu juga tempat imam/mihrab yang telah ada sejak masjid didirikan pada 1817.

Sejumlah tokoh nasional dan internasional pernah berkunjung dan sholat di masjid ini. Diantaranya, Presiden Soekarno dan Presiden Mesir Gamal Abdel Naser, ketika menghadiri Konferensi Asia Afrika tahun 1955. Wapres Adam Malik dan Hamzah Haz bila ke Bogor selalu menyempatkan shalat di masjid ini. Selain mereka, masjid At-Thohiriyah juga kerap dikunjungi ulama-ulama terkemuka seperti KH. Abdullah bin Nuh, KH Abdullah Syafi'ie dan para Habaib.

Oleh: Alwi Shahab / Harian Republika.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manaqib Shohiburrotib Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Al'Aydrus Al-Akbar

Manaqib As-Sayyid Al-Imam Fakhrul Wujud Al-Habib Syaikh Abu Bakar bin Salim